Fungsi-Fungsi Statistik dalam Excel dan Contoh Penggunaannya
Function (fungsi) adalah sederetan atau
sekumpulan formula yang sudah disediakan oleh Excel untuk melakukan operasi
tertentu dengan menggunakan nilai yang disebut argument. Sebagai contoh, fungsi
SUM akan menjumlahkan nilai semua cell pada range. Argument (argument)
dapat berupa bilangan, teks, nilai logika (TRUE atau FALSE), array, atau alamat
cell/range. Jenis argument yang kita berikan harus sesuai
dengan ketentuan yang terdapat pada fungsi yang bersangkutan. Argument dapat
berupa nilai konstan, formula, atau fungsi lain.
Berikut
merupakan fungsi statistik dalam Excel yang sering digunakan dalam aplikasi
pekerjaan.
AVERAGE
|
|
Penjelasan: Menghasilkan nilai rata-rata untuk semua nilai yang
diberikan.
Syntax: AVERAGE(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
Jika range A1:A5 diberi nama Nilai dan berisi
nilai 10, 7, 9, 27, dan 2, maka:
=AVERAGE(Nilai) menghasilkan 11.
|
|
COUNT
|
|
Penjelasan:
Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang berisi bilangan.
Parameter/argument yang berupa bilangan saja yang akan dihitung, selai itu
tidak akan dihitung.
Syntax:
COUNT(nilai1,nilai2,…).
Contoh:
Jika kita memiliki
data
=COUNT(A1:A6)
menghasilkan 3.
|
COUNTA
|
|
Penjelasan:
Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang tidak kosong.
Syntax:
COUNTA(nilai1,nilai2,…).
Contoh:
Jika kita memiliki
data
=COUNTA(A1:A7)
menghasilkan 6.
|
MAX
|
|
Penjelasan: Mencari bilangan terbesar dalam sekumpulan data yang
diberikan.
Syntax: MAX(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MAX(A1:A5) menghasilkan 27.
=MAX(A1:A5,30) menghasilkan 30.
|
FORECAST
|
|
Penjelasan:
Menghitung atau memperkirakan, nilai yang belum diketahui berdasarkan
nilai-nilai yang sudah diketahui.
Syntax:
FORECAST(x_dicari,y_diketahui,x_diketahui).
Contoh:
Misal, kita sebagai
orang yang bertanggung jawab dalam menyusun jadual produksi suatu perusahaan
tempe RASA LANGIT™. Perusahaan tersebut memiliki mesin tempe otomatis
SETENGAHMATENG® sebanyak lima buah. Kita kemudian mengumpulkan data jumlah
tempe yang dihasilkan per jam (dalam ribuan) untuk jumlah mesin yang berbeda
sebagai berikut:
Karena Negara sedang
mengadakan TEMPEISASI, maka perusahaan menerima pesanan sebanyak 200 ribu
tempe/ hari. Untuk memenuhi pesanan tersebut, perusahaan ini akan menambahkan
jumlah mesin yang ada menjadi 10 buah. Tetapi kita tidak yakin apa 10 mesin
dapat menghasilkan 200 ribu tempe, karena itu kita dapat mencoba untuk
memperkirakannya dengan menggunakan fungsi di dalam Excel sebagia berikut:
=FORECAST(10,B2:B6,A2:A6)
Apakah hasilnya benar????
Berapakah jumlah minimal untuk menghasilkan minimal 200 ribu tempe/ hari?
|
FREQUENCY
|
|
Penjelasan:
Menghitung kemunculan data dengan batasan tertentu pada daftar data yang kita
berikan dan mengembalikan kumpulan nilai berupa array vertical. Karena fungsi
FREQUENCY ini menghasilkan nilai berupa array, maka dalam memasukkan fungsi
ini harus menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax:
FREQUENCY(array_sumber_data,array_batasan_data).
Contoh:
Misalnya, kita
sebagai dosen mempunyai data nilai mahasiswa yang dimasukkan di range A1:A10
(array_sumber_data) sebagai berikut: 79, 54, 87, 49, 66, 91, 72, 83,
95, dan 65. Kemudian kita ingin mengelompokkan nilai-nilai tersebut
berdasarkan batasan 0-65, 66-75, 76-85, dan 86-100, kemudian kita masukkan di
range B1:B3 (array_batasan_data) sebagai berikut 65, 75, 85 (yang
terakhir tidak perlu dimasukkan). Lalu kita harus membuat array formula di
range C1:C4 dan memasukkan formula
=FREQUENCY(A1:A10,B1:B3).
Hasilnya kurang lebih seperti berikut ini:
|
MEDIAN
|
|
Penjelasan:
Mencari median (bilangan tengah) di dalam sekumpulan data
yang diberikan.
Syntax: MEDIAN(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
=MEDIAN(2,4,1,3,5)
menghasilkan 3.
|
MIN
|
|
Penjelasan: Mencari
bilangan terkecil dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
MIN(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
Jika range A1:A5
berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MIN(A1:A5)
menghasilkan 2.
|
GROWTH
|
|
Penjelasan:
Menghitung “nilai pertumbuhan” dengan menggunakan data yang sudah diketahui.
Karena fungsi GROWTH ini menghasilkan nilai berupa array,maka ketika
memasukkan fungsi ini, maka jangan lupa menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax:
GROWTH(y_diketahui,x_diketahui,x_dicari).
Contoh:
Kita kembali
membicarakan tentang perusahaan tempe RASA LANGIT™. Setelah sukses dalam
tahun-tahun terakhir, terkadang perusahaan masih tetap kewalahan untuk
menangani pesanan yang terus meningkat per bulannya. Untuk itulah, kita
sekarang sudah diangkat menjadi Marketing Director yang dituntut untuk bisa
membaca peluang pasar. Kita kemudian menyusun data penjualan tempe 6 bulan ke
belakang (bulan 11 – 16) sebagai berikut:
Lalu kita mengetahui
peluang pasar 2 bulan berikutnya (bulan 17 -18), kita bisa memasukkan array
formula di B8:B9 seperti berikut:
=GROWTH(B2:B7,A2:A7,A8A9),
sehingga kita akan mendapatkan bahwa peluang penjualan bulan ke-17 adalah
3201.967 (ribu) temped an bulan ke-18 adalah 4685.361 (ribu) tempe.
|
QUARTILE
|
|||||||||||||
Penjelasan:
Mencari kuartil (nilai paruh) tertentu dari sekumpulan data
yang diberikan. Kuartil diperlukan untuk menentukan 25% pemasukkan tertinggi.
Syntax:
QUERTILE(data,no_kuartil).
Contoh:
=QUARTILE({1,2,4,7,8,9,10,12},1)
menghasilkan 3.5.
|
MODE
|
|
Penjelasan:
Mencari modus (bilangan yang paling sering muncul) di dalam
sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
MODE(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
=MEDIAN(5,6,4,4,3,2,4)
menghasilkan 4.
|
PERMUT
|
|
Penjelasan:
Menghitung banyak permutasi.
Syntax: PERMUT(jumlah_bilangan,jumlah_dipilih).
Contoh:
Dengan fungsi ini
kita bisa mengetahui banyaknya kendaraan bermotor yang memiliki nomor polisi
KT xxxx UV. Kita mengetahui bahwa nomor normal kendaraan bermotor adalah 4
angka dengan kombinasi angka 0 sampai 9 (sebanyak 10 angka). Maka kita bisa
memasukkan fungsi =PERMUT(10,4) dan hasilnya adalah 5040 kendaraan motor
|
0 komentar: