Recent Posts

Minggu, 02 Desember 2012

0 komentar
http://metal-cangkir.blogspot.com/2012/02/cara-membuat-blog-anti-copas.html
( ) Read more

Sabtu, 01 Desember 2012

0 komentar

CARA MERANGKING DATA


Kegiatan merangking data sangat identik dengan kegiatan belajar – mengajar, sebagai seorang pengajar (pendidik) terkadang dalam tugasnya tidak lepas dari nilai, yah nilai, nilai yang diperlukan untuk menganalisis kemampuan peserta didiknya. Selain nilai, guru juga perlu tahu peringkat yang dicapainya, berada diposisi berapakah si A, atau urutan berapa si A.
Nah untuk menghitung rangking sekarang sudah tidak susah lagi. Dengan Applikasi yang populler seperti Microsoft Excel pekerjaan tersebut dapat di lakukan dengan mudah.
Rumus dasar : =rank(number; ref; order)
  • Number adalah nilai yang akan dijadikan dasar rangking. Untuk contoh kasus diatas sel dari Nilai Rata-Rata yang menjadi dasar untuk perankingan (sel C4).
  •  Ref  berupa range yang diabsolutkan dari kolom yang menjadi dasar merangking (range $C$4:$C$11) .
  • Order bersiafat opsional. Jika tidak dicantumkan maka dianggap bernilai 0. Parameter ini hanya mengijinkan nilai 0 dan 1. Jila diberi nilai 0, maka rangking dalam bentuk descending yaitu nilai tertinggi menjadi rangking 1.  Jila diberi nilai 1, maka rangking dalam bentuk ascending yaitu nilai terendah menjadi rangking 1. untuk kasus ini parameter order dapat diabaikan atau diberi 0.

Sehingga rumus untuk rangking dapat ditulis sebagai berikut:
=RANK(C4,$C$4:$C$11,0)
atau
=RANK(C4,$C$4:$C$11)
Parameter ketiga (order) dapat tidak ditulis jika bernilai 0.

Berikut langkah-langkah sederhana cara merangking Data (merangking nilai siswa):
  • Buka file Excel Nilai siswa atau Siapkan data siswa beserta nilai yang sudah dimasukkan, seperti lihat contoh: 

  • Jumlahkan terlebih dahulu data setiap siswa jika belum di jumlah.
  • Ketikkan rumus pada cell G8 =RANK(
  • Klik nilai jumlah siswa, dalam contoh Cell “F8“, sehingga menjadi:

  • Pisahkan statemen dengan tanda “,” atau “;” sesuaikan dengan setting komputer anda. sehingga menjadi dan blok seluruh nilai (jumlah) siswa dari awal hingga akhir, dalam contoh “F8:F18“

  • Kemudian tekan tombol “F4 untuk meng-ABSOLUT-kan data. sehingga akan berubah menjadi :

  • Ketik pembatas statement-nya seperti langkah 5 diatas.
  • dan ketikan angka “0” atau “1 (angka 0 artinya nilai yang tinggi peringkat 1, jika disisi angka 1 nilai terendah urutan no 1)
  • ketik tanda kurung “)” dan tekan tombol enter kemudian baru di copy kebawah sesuai dengan jumlah siswa. Sehingga hasilnya adalah sebagai berikut : 


Demikian tahap demi tahap cara merangking data nilai siswa
( ) Read more
0 komentar

PENGGUNAAAN FUNGSI LOOKUP


    
Fungsi       :   Untuk mencari data tertentu dari suatu tabel secara vertical.
Rumus      :   =VLOOKUP(Nilai_Kunci;Range_Tabel;Offset_Kolom; Range_Lookup)
Contoh Soal       
Ketik soal seperti pada gambar beserta tabelnya

Penyelesaian :
             Rumus  yang digunakan pada cell D8 :
=VLOOKUP(C8;$C$19:$F$23;2;FALSE)
Jika benar maka Anda akan mendapatkan hasil 100.000 yang diambil kolom ke-2 dari tabel dengan nilaikunci golongan. Selanjutnya copy ke bawah untuk mengisi data GAJI lainnya.
             Rumus yang Anda gunakan pada cell E8:
=VLOOKUP(C8;$C$19:$F$23;3;FALSE)
Jika benar maka Anda akan mendapatkan hasil 1.500 yang diambil kolom ke-3 dari tabel dengan nilai kuncigolongan. Selanjutnya copy ke bawah untuk mengisi data UANG MAKAN lainnya.
             Rumus yang Anda gunakan pada cell F8:
=VLOOKUP(C8;$C$19:$F$23;4;FALSE)
Jika benar maka Anda akan mendapatkan hasil 10.000 yang diambil kolom ke-4 dari tabel dengan nilai kuncigolongan. Selanjutnya copy ke bawah untuk mengisi data TUNJANGAN lainnya.
             Rumus yang Anda gunakan pada cell G8:
=SUM($D8;$F8)
Jika benar maka Anda akan mendapatkan hasil 111.500 yang diambil penjumlahan antara Gaji, Uang Makandan Tunjangan. Selanjutnya copy ke bawah untuk mengisi data TOTAL GAJI lainnya.

Fungsi Lookup Reference
Seringkali kita menghadapi permasalahan seperti pada gambar dibawah ini :



Permasalahan yang akan diselesaikan adalah mengisi Gaji Pokok berdasarkan data yang ada di atasnya. Hal ini sebenarnya dapat diselesaikan dengan menggunakan percabangan IF, misalnya untu mengisi sel D8 dapat digunakan rumus =IF(C3=1,$B$2,IF(C3=2,$B$3,IF(C3=3,$B$4,$B$5))).
Penyelesaian tersebut dapat digunakan jika jumlah golongan yang ada hanya sedikit dan tidak akan berubah, bagaimana jika jumlah golongan mencapai 100 atau lebih ?
Untuk menyelesaikan permasalahan di atas telah disediakan fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP
dengan bentuk fungsinya adalah:

VLOOKUP (lookup value,table_array,col_index_num[,range_lookup])
dan
HLOOKUP (lookup value,table_array,col_index_num[,range_lookup]) ,
dimana :
•             lookup_value adalah data yang akan dicocokkan.
•             table_array adalah tempat pencarian data.
•             col_index_num adalah data pada kolom keberapa yang hendak diambil.
•             range_lookup (optional) adalah nilai logika yang dimasukkan, jika diisi TRUE maka akan dicari sampai data terdekat, sedang jika diisi FALSE maka akan dicari data yang persis sama.

Pemakaian VLOOKUP untuk kasus di atas adalah pada sel D8 akan kita masukkan rumus =VLOOKUP(C8,$A$2:$B$5,2), dimana C8 adalah data kunci yang akan dicocokkan, $A$2:$B$5 adalah area pencarian data termasuk kunci pencarian dan data yang akan diambil, dan 2 adalah menunjukkan kolom ke-2 dari range tersebut adalah data yang diambil.
Atau dengan cara lain dengan menggunakan function wizard sebagai berikut :
1.            Letakkan kursor pada sel C8
2.            Klik Insert -> Function
3.            Pilih kategori Lookup & Reference

4.            Pilih Menu VLOOKUP. Klik OK.
5.            Pada menu VLOOKUP Wizard pilih atau ketik sel C8.


6.            Klik tombol Browse pada Cell Range , Blok A1 hingga B5 , judul kolom tidak usah dipilih.

7.            Tambahkan tanda $ untuk Range, sehingga menjadi $A$2:$B$5 , tanda $ ini untuk menjadikan sel absolut agar jika di copy ke sel dibawahnya tidak berubah referensinya.
8.            Ketik 2 dimana akan mengembalikan ke 2 pada Col_index_num, untuk lebih jelasnya bisa dilihat ilustrasi pada gambar :

9.            Klik OK, kemudian Copykan ke sel dibawahnya. Hasil akhirnya seperti di gambar :

Sebagai pedoman dalam pemakaian VLOOKUP ini adalah kunci pencarian harus berada di kolom paling kiri dari table_array dan kunci pencarian tersebut hars dalam keadaan sudah terurut.
Pemakaian HLOOKUP sama dengan VLOOKUP, perbedaannya hanya dalam hal penyusunan datanya, yaitu kalau VLOOKUP datanya disusun secara vertikal sedangkan kalau HLOOKUP datanya disusun secara horisontal.
( ) Read more
0 komentar

Penggunaan Fungsi IF dalam Microsoft Excel


Fungsi IF merupakan fungsi logika, yang artinya suatu nilai mempunyai syarat dan dapat bernilai benar jika syarat terpenuhi serta bernilai salah jika syarat tidak terpenuhi. Secara umum rumus fungsi IF dalam Microsoft Excel adalah sebagai berikut :
             IF(Logical_Test;Value_if_True;Value_if_false) atau
             IF(Syarat;Hasil_Jika_Syarat_Terpenuhi;Hasil_Jika_Syarat_Tidak_Terpenuhi)
Dimana:
             logical_test merupakan syarat dari percabangan.
             value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.
             value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.
Langkah-langkah untuk menyelesaikannya melalui function wizard adalah sebagai berikut :
  • Klik pada sel D3.
  • Klik dari menu Klik Insert - > Function , kemudian muncul window seperti ini , pilih Fungsi IF, klik OK


  • Ubah setting pada window fungsi IF seperti berikut :


Pada Logical Test ditulis C3 > 50 adalah karena di sel C3 lah letak dari nilai yang akan dilakukan penyeleksian. Ketikkan syaratnya pada isian logical_test, misalnya C3>50, yang artinya jika data di cell C3 lebih besar atau sama dengan 50 maka bernilai benar dan jika kurang dari 50 maka bernilai salah. Ketikkan teks “Lulus” pada isian value_if_true, yang artinya jika pada logical_test bernilai benar maka teks ini yang akan dihasilkan/dikeluarkan. Ketikkan teks “Tidak Lulus” pada isian value_if_false, yang artinya jika pada logical_test bernilai salah maka teks ini yang akan dihasilkan/dikeluarkan.

  • Klik OK. Copy-kan formula ke sel dibawahnya.

Pemberian tanda “ ” merupakan tambahan jika ingin menambahkan statement berupa
kalimat atau string.
Didapatkan hasil akhir seperti gambar berikut :

Dari gambar diatas kita dapat menggunakan fungsi IF untuk memberikan hasil pada keterangan berdasarkan nilai yang didapat. Coba buat tabel seperti pada gambar diatas, dengan mengosongkan data keterangan karena akan diisi menggunakan rumus fungsi IF. Setelah selesai coba masukan rumus berikut ini pada sel D3.
=IF(C3<=50;”Tidak Lulus”;”Lulus”)
Kemudian tekan enter untuk melihat hasilnya, setelah terlihat hasilnya coba copy kan rumus tersebut untuk sel D4 sampai dengan D7.
Fungsi IF diatas adalah fungsi IF sederhana,  kita bisa menggabungkan beberapa fungsi bersamaan dengan Fungsi IF.

Fungsi IF : Menentukan suatu tes logika untuk dikerjakan, dan  mempunyai bentuk:
=IF(tes logika, nilai jika benar, nilai jika salah)

Fungsi AND, OR dan NOT :  Merupakan fungsi tambahan untuk mengembangkan tes  kondisi. Fungsi AND dan OR maksinal berisi 30 argumen  logika, sedangkan NOT hanya mempunyai satu argumen  logika, mempunyai bentuk:
  • AND(logika1,logika2,………,logika30)
  • OR(logika1,logika2,………,logika30)
  • NOT(logika)


Percabangan tidak hanya pemisahan menjadi dua kemungkinan saja, namun juga bisa menjadi banyak kemungkinan. Untuk percabangan yang memisahkan ke banyak kemungkinan harus menggunakan IF secara bertingkat.

Percabangan beberapa Tingkat
Pembahasan fungsi IF di atas dengan Tes Logika Tunggal, Tes Logika dapat dikembangkan dengan tambahan salah satu fungsi AND , OR atau NOT. Bentuk fungsi IF dengan tes logika yang dikembangkan adalah sebagai berikut :
= IF (OR(Tes Logika1;Tes Logika2);Nilai jika benar;Nilai jika salah)

Studi kasus : sebuah perusahaan akan merekrut tenaga satuan pengaman ( satpam ) dengan ketentuan :pengalaman kerja minimal empat tahun dan usia maksimal 35 tahun. Perusahaan melakukan seleksi administrasi dengan kriteria tersebut , pelamar yang memenuhi syarat akan mengikuti syarat selanjutnya , sedangkan yang tidak memnuhi syarat dinyatakan gugur. Kasus tersebut dapat diterjemahkan ke dalafungsi seperti berikut ini :
= IF(AND(Kerja>=4;Usia<=35); Wawancara; Gugur)
Fungsi tambahan adalah AND karena kedua tes logika merupakan kriteria yang harus terpenuhi, perhatikan penerapan fungsi tersebut dalam baris rumus worksheet.

Istilah fungsi IF bercabang adalah kasus yang mempunyai banyak tingkat pengujian tes logika yang diselesaikan dengan fungsi IF. Sebagai contoh sebuah lembar kerja berisi data hasil ujian statistik , berdasarkan nilai ujian akan dikonversikan dalam bentuk huruf dengan ketentuan sebagai berikut :
             Nilai Ujian Huruf
0 – 59    :               E
60 – 74  :               D
75 – 84  :               C
85 – 94  :               B
95 – 100                :               A
Perhatikan penyelesaian dengan fungsi IF dalam lembar kerja seperti pada gambar berikut :

Contoh Fungsi IF berrcabang Sel E5 diisi dengan rumus :
=IF(D5<60;"E";IF(D5<75;"D";IF(D5<85;"C";IF(D5<95;"B";"A"))))

Mencari Jumlah
Kadangkala diperlukan sebuah informasi untuk menmapilkan berapa jumlah data yang memenuhi kriteria tertentu, misalnya dalam sebuah daftar nilai ingin diketahui berapa orang yang mendapat nilai “A”. Untuk itu telah disediakan sebuah fungsi yaitu :
=COUNTIF(range,criteria)
dimana pada area yang sidebutkan di range akan dicari berapa jumlah sel yang sesusai dengan criteria. Contoh =COUNTIF(B2:B57,”A”) artinya dicari berapa jumlah sel yang berisi “A” pada range B2 sampai B57.
Pada contoh sebelumnya , dikembangkan untuk mencari Jumlah Lulus dan Tidak Lulus , sehingga nantinya akan menjadi seperti dibawah ini :

Untuk dapat menambahkan hasil tersebut , lakukan penambahan fungsi COUNTIF pada C9 sebagai berikut melalui function wizard:

Sedangkan untuk mendapatkan julah yang tidak lulus, lakukan penambahan fungsi COUNTIF pada C10 sebagai berikut melalui function wizard:

Nilai yang kita olah melalui Excel sebenarnya dapat dibagi menjadi dua bagian , yaitu nilai formula dan nilai acuan. Yang selama ini dijelaskan pada bab-bab sebelumnya , adalah nilai formula , dimana semua nilai yang diolah menjadi satu dengan formula yang dihitung , misal =A1 * 20. Angka 20 merupakan nilai formula. Sedangkan pada beberapa keadaan dimana nilai tersebut sering berubah , bisa kita gunakan nilai acuan agar tidak perlu merubah melalui formula. Untuk memudahkan menggunakan nilai acuan , Excel menyediakan fasilitas Fungsi Lookup , fungsi ini akan melihat nilai pada tabel yang lain apakah nilai yang di cocokan ada pada tabel tersebut , untuk kemudian diambil nilainya.


( ) Read more
0 komentar

Fungsi-Fungsi Statistik dalam Excel dan Contoh Penggunaannya


Function (fungsi) adalah sederetan atau sekumpulan formula yang sudah disediakan oleh Excel untuk melakukan operasi tertentu dengan menggunakan nilai yang disebut argument. Sebagai contoh, fungsi SUM akan menjumlahkan nilai semua cell pada range. Argument (argument) dapat berupa bilangan, teks, nilai logika (TRUE atau FALSE), array, atau alamat cell/range. Jenis argument yang kita berikan harus sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada fungsi yang bersangkutan. Argument dapat berupa nilai konstan, formula, atau fungsi lain.
Berikut merupakan fungsi statistik dalam Excel yang sering digunakan dalam aplikasi pekerjaan.

AVERAGE
Penjelasan: Menghasilkan nilai rata-rata untuk semua nilai yang diberikan.
Syntax: AVERAGE(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
Jika range A1:A5 diberi nama Nilai dan berisi nilai 10, 7, 9, 27, dan 2, maka:
=AVERAGE(Nilai) menghasilkan 11.

COUNT
Penjelasan: Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang berisi bilangan. Parameter/argument yang berupa bilangan saja yang akan dihitung, selai itu tidak akan dihitung.
Syntax: COUNT(nilai1,nilai2,…).
Contoh:
Jika kita memiliki data

=COUNT(A1:A6) menghasilkan 3.


COUNTA
Penjelasan: Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang tidak kosong.
Syntax: COUNTA(nilai1,nilai2,…).
Contoh:
Jika kita memiliki data


=COUNTA(A1:A7) menghasilkan 6.

MAX
Penjelasan: Mencari bilangan terbesar dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax: MAX(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MAX(A1:A5) menghasilkan 27.
=MAX(A1:A5,30) menghasilkan 30.

FORECAST
Penjelasan: Menghitung atau memperkirakan, nilai yang belum diketahui berdasarkan nilai-nilai yang sudah diketahui.
Syntax: FORECAST(x_dicari,y_diketahui,x_diketahui).
Contoh:
Misal, kita sebagai orang yang bertanggung jawab dalam menyusun jadual produksi suatu perusahaan tempe RASA LANGIT™. Perusahaan tersebut memiliki mesin tempe otomatis SETENGAHMATENG® sebanyak lima buah. Kita kemudian mengumpulkan data jumlah tempe yang dihasilkan per jam (dalam ribuan) untuk jumlah mesin yang berbeda sebagai berikut:
Karena Negara sedang mengadakan TEMPEISASI, maka perusahaan menerima pesanan sebanyak 200 ribu tempe/ hari. Untuk memenuhi pesanan tersebut, perusahaan ini akan menambahkan jumlah mesin yang ada menjadi 10 buah. Tetapi kita tidak yakin apa 10 mesin dapat menghasilkan 200 ribu tempe, karena itu kita dapat mencoba untuk memperkirakannya dengan menggunakan fungsi di dalam Excel sebagia berikut:
=FORECAST(10,B2:B6,A2:A6)
Apakah hasilnya benar???? Berapakah jumlah minimal untuk menghasilkan minimal 200 ribu tempe/ hari?

FREQUENCY
Penjelasan: Menghitung kemunculan data dengan batasan tertentu pada daftar data yang kita berikan dan mengembalikan kumpulan nilai berupa array vertical. Karena fungsi FREQUENCY ini menghasilkan nilai berupa array, maka dalam memasukkan fungsi ini harus menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax: FREQUENCY(array_sumber_data,array_batasan_data).
Contoh:
Misalnya, kita sebagai dosen mempunyai data nilai mahasiswa yang dimasukkan di range A1:A10 (array_sumber_data) sebagai berikut: 79, 54, 87, 49, 66, 91, 72, 83, 95, dan 65. Kemudian kita ingin mengelompokkan nilai-nilai tersebut berdasarkan batasan 0-65, 66-75, 76-85, dan 86-100, kemudian kita masukkan di range B1:B3 (array_batasan_data) sebagai berikut 65, 75, 85 (yang terakhir tidak perlu dimasukkan). Lalu kita harus membuat array formula di range C1:C4 dan memasukkan formula
=FREQUENCY(A1:A10,B1:B3). Hasilnya kurang lebih seperti berikut ini:


MEDIAN
Penjelasan: Mencari median (bilangan tengah) di dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax: MEDIAN(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
=MEDIAN(2,4,1,3,5) menghasilkan 3.

MIN
Penjelasan: Mencari bilangan terkecil dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax: MIN(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MIN(A1:A5) menghasilkan 2.

GROWTH
Penjelasan: Menghitung “nilai pertumbuhan” dengan menggunakan data yang sudah diketahui. Karena fungsi GROWTH ini menghasilkan nilai berupa array,maka ketika memasukkan fungsi ini, maka jangan lupa menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax: GROWTH(y_diketahui,x_diketahui,x_dicari).
Contoh:
Kita kembali membicarakan tentang perusahaan tempe RASA LANGIT™. Setelah sukses dalam tahun-tahun terakhir, terkadang perusahaan masih tetap kewalahan untuk menangani pesanan yang terus meningkat per bulannya. Untuk itulah, kita sekarang sudah diangkat menjadi Marketing Director yang dituntut untuk bisa membaca peluang pasar. Kita kemudian menyusun data penjualan tempe 6 bulan ke belakang (bulan 11 – 16) sebagai berikut:

Lalu kita mengetahui peluang pasar 2 bulan berikutnya (bulan 17 -18), kita bisa memasukkan array formula di B8:B9 seperti berikut:
=GROWTH(B2:B7,A2:A7,A8A9), sehingga kita akan mendapatkan bahwa peluang penjualan bulan ke-17 adalah 3201.967 (ribu) temped an bulan ke-18 adalah 4685.361 (ribu) tempe.

QUARTILE
Penjelasan: Mencari kuartil (nilai paruh) tertentu dari sekumpulan data yang diberikan. Kuartil diperlukan untuk menentukan 25% pemasukkan tertinggi.
Syntax: QUERTILE(data,no_kuartil).
No_kuartil
Nilai yang dihasilkan
0
Nilai paling kecil (sama dengan fungsi MIN).
1
Kuartil pertama – 25%.
2
Kuartil kedua – 50% (sama dengan fungsi MEDIAN).
3
Kuartil ketiga – 75%
4
Nilai paling besar (sama dengan fungsi MAX)
Contoh:
=QUARTILE({1,2,4,7,8,9,10,12},1) menghasilkan 3.5.

MODE
Penjelasan: Mencari modus (bilangan yang paling sering muncul) di dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax: MODE(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
=MEDIAN(5,6,4,4,3,2,4) menghasilkan 4.

PERMUT
Penjelasan: Menghitung banyak permutasi.
Syntax: PERMUT(jumlah_bilangan,jumlah_dipilih).
Contoh:
Dengan fungsi ini kita bisa mengetahui banyaknya kendaraan bermotor yang memiliki nomor polisi KT xxxx UV. Kita mengetahui bahwa nomor normal kendaraan bermotor adalah 4 angka dengan kombinasi angka 0 sampai 9 (sebanyak 10 angka). Maka kita bisa memasukkan fungsi =PERMUT(10,4) dan hasilnya adalah 5040 kendaraan motor




( ) Read more
0 komentar

MEMBUAT LEMBAR KERJA EXCEL



Pengenalan Microsoft Excel
Microsoft Excel adalah suatu program aplikasi pengolah angka dan data yang canggih dan memiliki fasilitas yang mendukung bagi kantor atau instansi perusahan. Dengan menggunakan program pada microsoft excel ini kita dapat mempermudah pekerjaan untuk mengolah angka, data, menganalisa data dan memprediksikan data. Microsoft excel sering disebut juga dengan program aplikasi spreedsheet (lembar kerja elektronik).

Membuat lembar kerja excel
Langkah – langkah untuk membuat lembar kerja excel adalah sebagai berikut :
1.        Klik Office Button > New.

2.        Pada Kotak Dialog yang muncul Pilih >>  Blank Workbook  >Create.

3.        Untuk membuat workbook baru dari Templates, pilih pada bagian kelompok Templates, KlikTombol Create.

4.        Pada windows yang muncul, letakkan kursor pada cell B2.




Kemudian ketikkanlah data seperti contoh di bawah ini :

Kemudian setelah selesai tampilannya sebagai berikut :




( ) Read more
1 komentar

PENGGUNAAN FOOTNOTE


Definisi & Pengertian Umum Catatan Kaki / Foot Note
Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki untuk artikel yang diambil dari internet, cantumkan nama pengarang, judul artikel, tulisan online (dalam kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/ www.ed.gov./… yang memudahkan pembaca untuk mengakses sumber tersebut.
Untuk membuat foot note di Word 2007, dapat diikuti langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.       Letakkan kursor pada akhir kata atau kalimat yang akan diberi footnote.
2.       Klik References >>  klik Insert Footnote

3.       Ketikkan catatan atau isi dari footnote tersebut.
4.       Maka dibelakang kata atau kalimat yang diberi footnote akan muncul angka kecil, dan dibagian bawah halaman terdapat angka dan keterangan yang telah anda berikan.
5.        Jika pointer diarahkan pada angka footnote, maka akan muncul keterangan atau isi footnote tersebut.
Contoh hasilnya sebagai berikut :

6.       Lakukan hal yang sama untuk membuat footnote selanjutnya, dan secara otomatis nomor footnote juga akan berubah sesuai dengan urutan.
( ) Read more
Best viewed on firefox 5+

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

Copyright © Design by Dadang Herdiana