http://metal-cangkir.blogspot.com/2012/02/cara-membuat-blog-anti-copas.html
( )
Read more
Minggu, 02 Desember 2012
0
komentar
Diposting oleh Mo_Moe's Blog di 07.36 0 komentar
Sabtu, 01 Desember 2012
0
komentar
CARA MERANGKING DATA
Kegiatan merangking
data sangat identik dengan kegiatan belajar – mengajar, sebagai seorang
pengajar (pendidik) terkadang dalam tugasnya tidak lepas dari nilai, yah nilai,
nilai yang diperlukan untuk menganalisis kemampuan peserta didiknya. Selain
nilai, guru juga perlu tahu peringkat yang dicapainya, berada diposisi
berapakah si A, atau urutan berapa si A.
Nah untuk menghitung
rangking sekarang sudah tidak susah lagi. Dengan Applikasi yang populler seperti
Microsoft Excel pekerjaan tersebut dapat di lakukan dengan mudah.
Rumus dasar :
=rank(number; ref; order)
- Number adalah nilai yang akan dijadikan dasar rangking. Untuk contoh kasus diatas sel dari Nilai Rata-Rata yang menjadi dasar untuk perankingan (sel C4).
- Ref berupa range yang diabsolutkan dari kolom yang menjadi dasar merangking (range $C$4:$C$11) .
- Order bersiafat opsional. Jika tidak dicantumkan maka dianggap bernilai 0. Parameter ini hanya mengijinkan nilai 0 dan 1. Jila diberi nilai 0, maka rangking dalam bentuk descending yaitu nilai tertinggi menjadi rangking 1. Jila diberi nilai 1, maka rangking dalam bentuk ascending yaitu nilai terendah menjadi rangking 1. untuk kasus ini parameter order dapat diabaikan atau diberi 0.
Sehingga rumus untuk
rangking dapat ditulis sebagai berikut:
=RANK(C4,$C$4:$C$11,0)
atau
=RANK(C4,$C$4:$C$11)
Parameter ketiga
(order) dapat tidak ditulis jika bernilai 0.
Berikut
langkah-langkah sederhana cara merangking Data (merangking nilai siswa):
- Buka file Excel Nilai siswa atau Siapkan data siswa beserta nilai yang sudah dimasukkan, seperti lihat contoh:
- Jumlahkan terlebih dahulu data setiap siswa jika belum di jumlah.
- Ketikkan rumus pada cell G8 =RANK(
- Klik nilai jumlah siswa, dalam contoh Cell “F8“, sehingga menjadi:
- Pisahkan statemen dengan tanda “,” atau “;” sesuaikan dengan setting komputer anda. sehingga menjadi dan blok seluruh nilai (jumlah) siswa dari awal hingga akhir, dalam contoh “F8:F18“
- Kemudian tekan tombol “F4″ untuk meng-ABSOLUT-kan data. sehingga akan berubah menjadi :
- Ketik pembatas statement-nya seperti langkah 5 diatas.
- dan ketikan angka “0” atau “1″ (angka 0 artinya nilai yang tinggi peringkat 1, jika disisi angka 1 nilai terendah urutan no 1)
- ketik tanda kurung “)” dan tekan tombol enter kemudian baru di copy kebawah sesuai dengan jumlah siswa. Sehingga hasilnya adalah sebagai berikut :
Demikian tahap demi
tahap cara merangking data nilai siswa
Diposting oleh Mo_Moe's Blog di 09.45 0 komentar
0
komentar
PENGGUNAAAN FUNGSI LOOKUP
Fungsi : Untuk mencari data tertentu dari suatu tabel
secara vertical.
Rumus : =VLOOKUP(Nilai_Kunci;Range_Tabel;Offset_Kolom; Range_Lookup)
Contoh Soal
Ketik soal seperti pada gambar beserta
tabelnya
Penyelesaian :
Rumus yang digunakan pada cell D8 :
=VLOOKUP(C8;$C$19:$F$23;2;FALSE)
Jika benar maka Anda akan mendapatkan hasil
100.000 yang diambil kolom ke-2 dari tabel dengan nilaikunci golongan. Selanjutnya
copy ke bawah untuk mengisi data GAJI lainnya.
Rumus yang Anda gunakan pada cell
E8:
=VLOOKUP(C8;$C$19:$F$23;3;FALSE)
Jika benar maka Anda akan mendapatkan hasil
1.500 yang diambil kolom ke-3 dari tabel dengan nilai kuncigolongan.
Selanjutnya copy ke bawah untuk mengisi data UANG MAKAN lainnya.
Rumus yang Anda gunakan pada cell
F8:
=VLOOKUP(C8;$C$19:$F$23;4;FALSE)
Jika benar maka Anda akan mendapatkan hasil
10.000 yang diambil kolom ke-4 dari tabel dengan nilai kuncigolongan.
Selanjutnya copy ke bawah untuk mengisi data TUNJANGAN lainnya.
Rumus yang Anda gunakan pada cell
G8:
=SUM($D8;$F8)
Jika benar maka Anda akan mendapatkan hasil
111.500 yang diambil penjumlahan antara Gaji, Uang Makandan Tunjangan.
Selanjutnya copy ke bawah untuk mengisi data TOTAL GAJI lainnya.
Fungsi Lookup Reference
Seringkali kita menghadapi permasalahan
seperti pada gambar dibawah ini :
Permasalahan yang akan diselesaikan adalah
mengisi Gaji Pokok berdasarkan data yang ada di atasnya. Hal ini sebenarnya
dapat diselesaikan dengan menggunakan percabangan IF, misalnya untu mengisi sel
D8 dapat digunakan rumus =IF(C3=1,$B$2,IF(C3=2,$B$3,IF(C3=3,$B$4,$B$5))).
Penyelesaian tersebut dapat digunakan jika
jumlah golongan yang ada hanya sedikit dan tidak akan berubah, bagaimana jika
jumlah golongan mencapai 100 atau lebih ?
Untuk menyelesaikan permasalahan di atas telah
disediakan fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP
dengan bentuk fungsinya adalah:
VLOOKUP (lookup
value,table_array,col_index_num[,range_lookup])
dan
HLOOKUP (lookup
value,table_array,col_index_num[,range_lookup]) ,
dimana :
• lookup_value
adalah data yang akan dicocokkan.
• table_array
adalah tempat pencarian data.
• col_index_num
adalah data pada kolom keberapa yang hendak diambil.
• range_lookup
(optional) adalah nilai logika yang dimasukkan, jika diisi TRUE maka akan
dicari sampai data terdekat, sedang jika diisi FALSE maka akan dicari data yang
persis sama.
Pemakaian VLOOKUP untuk kasus di atas adalah
pada sel D8 akan kita masukkan rumus =VLOOKUP(C8,$A$2:$B$5,2), dimana C8 adalah
data kunci yang akan dicocokkan, $A$2:$B$5 adalah area pencarian data termasuk
kunci pencarian dan data yang akan diambil, dan 2 adalah menunjukkan kolom ke-2
dari range tersebut adalah data yang diambil.
Atau dengan cara lain dengan menggunakan
function wizard sebagai berikut :
1. Letakkan
kursor pada sel C8
2. Klik
Insert -> Function
3. Pilih
kategori Lookup & Reference
4. Pilih
Menu VLOOKUP. Klik OK.
5. Pada
menu VLOOKUP Wizard pilih atau ketik sel C8.
6. Klik
tombol Browse pada Cell Range , Blok A1 hingga B5 , judul kolom tidak usah
dipilih.
7. Tambahkan
tanda $ untuk Range, sehingga menjadi $A$2:$B$5 , tanda $ ini untuk menjadikan
sel absolut agar jika di copy ke sel dibawahnya tidak berubah referensinya.
8. Ketik
2 dimana akan mengembalikan ke 2 pada Col_index_num, untuk lebih jelasnya bisa dilihat
ilustrasi pada gambar :
9. Klik
OK, kemudian Copykan ke sel dibawahnya. Hasil akhirnya seperti di gambar :
Sebagai pedoman dalam pemakaian VLOOKUP ini
adalah kunci pencarian harus berada di kolom paling kiri dari table_array dan
kunci pencarian tersebut hars dalam keadaan sudah terurut.
Pemakaian HLOOKUP sama dengan VLOOKUP,
perbedaannya hanya dalam hal penyusunan datanya, yaitu kalau VLOOKUP datanya
disusun secara vertikal sedangkan kalau HLOOKUP datanya disusun secara
horisontal.
Diposting oleh Mo_Moe's Blog di 09.30 0 komentar
0
komentar
Penggunaan Fungsi IF dalam Microsoft Excel
Fungsi IF merupakan fungsi logika, yang
artinya suatu nilai mempunyai syarat dan dapat bernilai benar jika syarat
terpenuhi serta bernilai salah jika syarat tidak terpenuhi. Secara umum rumus
fungsi IF dalam Microsoft Excel adalah sebagai berikut :
IF(Logical_Test;Value_if_True;Value_if_false)
atau
IF(Syarat;Hasil_Jika_Syarat_Terpenuhi;Hasil_Jika_Syarat_Tidak_Terpenuhi)
Dimana:
logical_test merupakan syarat dari
percabangan.
value_if_true merupakan nilai jika
syarat percabangan terpenuhi.
value_if_false merupakan nilai jika
syarat percabangan tidak terpenuhi.
Langkah-langkah untuk menyelesaikannya melalui
function wizard adalah sebagai berikut :
- Klik pada sel D3.
- Klik dari menu Klik Insert - > Function , kemudian muncul window seperti ini , pilih Fungsi IF, klik OK
- Ubah setting pada window fungsi IF seperti berikut :
Pada Logical Test ditulis C3 > 50 adalah
karena di sel C3 lah letak dari nilai yang akan dilakukan penyeleksian.
Ketikkan syaratnya pada isian logical_test, misalnya C3>50, yang artinya
jika data di cell C3 lebih besar atau sama dengan 50 maka bernilai benar dan
jika kurang dari 50 maka bernilai salah. Ketikkan teks “Lulus” pada isian
value_if_true, yang artinya jika pada logical_test bernilai benar maka teks ini
yang akan dihasilkan/dikeluarkan. Ketikkan teks “Tidak Lulus” pada isian
value_if_false, yang artinya jika pada logical_test bernilai salah maka teks
ini yang akan dihasilkan/dikeluarkan.
- Klik OK. Copy-kan formula ke sel dibawahnya.
Pemberian tanda “ ” merupakan tambahan jika
ingin menambahkan statement berupa
kalimat atau string.
Didapatkan hasil akhir seperti gambar berikut
:
Dari gambar diatas kita dapat menggunakan
fungsi IF untuk memberikan hasil pada keterangan berdasarkan nilai yang didapat.
Coba buat tabel seperti pada gambar diatas, dengan mengosongkan data keterangan
karena akan diisi menggunakan rumus fungsi IF. Setelah selesai coba masukan
rumus berikut ini pada sel D3.
=IF(C3<=50;”Tidak Lulus”;”Lulus”)
Kemudian tekan enter untuk melihat hasilnya,
setelah terlihat hasilnya coba copy kan rumus tersebut untuk sel D4 sampai
dengan D7.
Fungsi IF diatas adalah fungsi IF
sederhana, kita bisa menggabungkan
beberapa fungsi bersamaan dengan Fungsi IF.
Fungsi IF : Menentukan suatu tes logika untuk
dikerjakan, dan mempunyai bentuk:
=IF(tes logika, nilai jika benar, nilai jika
salah)
Fungsi AND, OR dan NOT : Merupakan fungsi tambahan untuk mengembangkan
tes kondisi. Fungsi AND dan OR maksinal
berisi 30 argumen logika, sedangkan NOT
hanya mempunyai satu argumen logika,
mempunyai bentuk:
- AND(logika1,logika2,………,logika30)
- OR(logika1,logika2,………,logika30)
- NOT(logika)
Percabangan tidak hanya pemisahan menjadi dua
kemungkinan saja, namun juga bisa menjadi banyak kemungkinan. Untuk percabangan
yang memisahkan ke banyak kemungkinan harus menggunakan IF secara bertingkat.
Percabangan beberapa Tingkat
Pembahasan fungsi IF di atas dengan Tes Logika
Tunggal, Tes Logika dapat dikembangkan dengan tambahan salah satu fungsi AND ,
OR atau NOT. Bentuk fungsi IF dengan tes logika yang dikembangkan adalah
sebagai berikut :
= IF (OR(Tes Logika1;Tes Logika2);Nilai jika
benar;Nilai jika salah)
Studi kasus : sebuah perusahaan akan merekrut
tenaga satuan pengaman ( satpam ) dengan ketentuan :pengalaman kerja minimal
empat tahun dan usia maksimal 35 tahun. Perusahaan melakukan seleksi
administrasi dengan kriteria tersebut , pelamar yang memenuhi syarat akan
mengikuti syarat selanjutnya , sedangkan yang tidak memnuhi syarat dinyatakan
gugur. Kasus tersebut dapat diterjemahkan ke dalafungsi seperti berikut
ini :
= IF(AND(Kerja>=4;Usia<=35); Wawancara;
Gugur)
Fungsi tambahan adalah AND karena kedua tes
logika merupakan kriteria yang harus terpenuhi, perhatikan penerapan fungsi
tersebut dalam baris rumus worksheet.
Istilah fungsi IF bercabang adalah kasus yang
mempunyai banyak tingkat pengujian tes logika yang diselesaikan dengan fungsi IF.
Sebagai contoh sebuah lembar kerja berisi data hasil ujian statistik ,
berdasarkan nilai ujian akan dikonversikan dalam bentuk huruf dengan ketentuan
sebagai berikut :
Nilai Ujian Huruf
0 – 59 : E
60 – 74 :
D
75 – 84 : C
85 – 94 : B
95 – 100 : A
Perhatikan penyelesaian dengan fungsi IF dalam
lembar kerja seperti pada gambar berikut :
Contoh Fungsi IF berrcabang Sel E5 diisi
dengan rumus :
=IF(D5<60;"E";IF(D5<75;"D";IF(D5<85;"C";IF(D5<95;"B";"A"))))
Mencari Jumlah
Kadangkala diperlukan sebuah informasi untuk
menmapilkan berapa jumlah data yang memenuhi kriteria tertentu, misalnya dalam
sebuah daftar nilai ingin diketahui berapa orang yang mendapat nilai “A”. Untuk
itu telah disediakan sebuah fungsi yaitu :
=COUNTIF(range,criteria)
dimana pada area yang sidebutkan di range akan
dicari berapa jumlah sel yang sesusai dengan criteria. Contoh
=COUNTIF(B2:B57,”A”) artinya dicari berapa jumlah sel yang berisi “A” pada
range B2 sampai B57.
Pada contoh sebelumnya , dikembangkan untuk
mencari Jumlah Lulus dan Tidak Lulus , sehingga nantinya akan menjadi seperti
dibawah ini :
Untuk dapat menambahkan hasil tersebut ,
lakukan penambahan fungsi COUNTIF pada C9 sebagai berikut melalui function
wizard:
Sedangkan untuk mendapatkan julah yang tidak
lulus, lakukan penambahan fungsi COUNTIF pada C10 sebagai berikut melalui
function wizard:
Nilai yang kita olah melalui Excel sebenarnya
dapat dibagi menjadi dua bagian , yaitu nilai formula dan nilai acuan. Yang
selama ini dijelaskan pada bab-bab sebelumnya , adalah nilai formula , dimana
semua nilai yang diolah menjadi satu dengan formula yang dihitung , misal =A1 *
20. Angka 20 merupakan nilai formula. Sedangkan pada beberapa keadaan dimana
nilai tersebut sering berubah , bisa kita gunakan nilai acuan agar tidak perlu
merubah melalui formula. Untuk memudahkan menggunakan nilai acuan , Excel
menyediakan fasilitas Fungsi Lookup , fungsi ini akan melihat nilai pada tabel
yang lain apakah nilai yang di cocokan ada pada tabel tersebut , untuk kemudian
diambil nilainya.
Diposting oleh Mo_Moe's Blog di 09.09 0 komentar
0
komentar
Fungsi-Fungsi Statistik dalam Excel dan Contoh Penggunaannya
Function (fungsi) adalah sederetan atau
sekumpulan formula yang sudah disediakan oleh Excel untuk melakukan operasi
tertentu dengan menggunakan nilai yang disebut argument. Sebagai contoh, fungsi
SUM akan menjumlahkan nilai semua cell pada range. Argument (argument)
dapat berupa bilangan, teks, nilai logika (TRUE atau FALSE), array, atau alamat
cell/range. Jenis argument yang kita berikan harus sesuai
dengan ketentuan yang terdapat pada fungsi yang bersangkutan. Argument dapat
berupa nilai konstan, formula, atau fungsi lain.
Berikut
merupakan fungsi statistik dalam Excel yang sering digunakan dalam aplikasi
pekerjaan.
AVERAGE
|
|
Penjelasan: Menghasilkan nilai rata-rata untuk semua nilai yang
diberikan.
Syntax: AVERAGE(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
Jika range A1:A5 diberi nama Nilai dan berisi
nilai 10, 7, 9, 27, dan 2, maka:
=AVERAGE(Nilai) menghasilkan 11.
|
|
COUNT
|
|
Penjelasan:
Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang berisi bilangan.
Parameter/argument yang berupa bilangan saja yang akan dihitung, selai itu
tidak akan dihitung.
Syntax:
COUNT(nilai1,nilai2,…).
Contoh:
Jika kita memiliki
data
=COUNT(A1:A6)
menghasilkan 3.
|
COUNTA
|
|
Penjelasan:
Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang tidak kosong.
Syntax:
COUNTA(nilai1,nilai2,…).
Contoh:
Jika kita memiliki
data
=COUNTA(A1:A7)
menghasilkan 6.
|
MAX
|
|
Penjelasan: Mencari bilangan terbesar dalam sekumpulan data yang
diberikan.
Syntax: MAX(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MAX(A1:A5) menghasilkan 27.
=MAX(A1:A5,30) menghasilkan 30.
|
FORECAST
|
|
Penjelasan:
Menghitung atau memperkirakan, nilai yang belum diketahui berdasarkan
nilai-nilai yang sudah diketahui.
Syntax:
FORECAST(x_dicari,y_diketahui,x_diketahui).
Contoh:
Misal, kita sebagai
orang yang bertanggung jawab dalam menyusun jadual produksi suatu perusahaan
tempe RASA LANGIT™. Perusahaan tersebut memiliki mesin tempe otomatis
SETENGAHMATENG® sebanyak lima buah. Kita kemudian mengumpulkan data jumlah
tempe yang dihasilkan per jam (dalam ribuan) untuk jumlah mesin yang berbeda
sebagai berikut:
Karena Negara sedang
mengadakan TEMPEISASI, maka perusahaan menerima pesanan sebanyak 200 ribu
tempe/ hari. Untuk memenuhi pesanan tersebut, perusahaan ini akan menambahkan
jumlah mesin yang ada menjadi 10 buah. Tetapi kita tidak yakin apa 10 mesin
dapat menghasilkan 200 ribu tempe, karena itu kita dapat mencoba untuk
memperkirakannya dengan menggunakan fungsi di dalam Excel sebagia berikut:
=FORECAST(10,B2:B6,A2:A6)
Apakah hasilnya benar????
Berapakah jumlah minimal untuk menghasilkan minimal 200 ribu tempe/ hari?
|
FREQUENCY
|
|
Penjelasan:
Menghitung kemunculan data dengan batasan tertentu pada daftar data yang kita
berikan dan mengembalikan kumpulan nilai berupa array vertical. Karena fungsi
FREQUENCY ini menghasilkan nilai berupa array, maka dalam memasukkan fungsi
ini harus menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax:
FREQUENCY(array_sumber_data,array_batasan_data).
Contoh:
Misalnya, kita
sebagai dosen mempunyai data nilai mahasiswa yang dimasukkan di range A1:A10
(array_sumber_data) sebagai berikut: 79, 54, 87, 49, 66, 91, 72, 83,
95, dan 65. Kemudian kita ingin mengelompokkan nilai-nilai tersebut
berdasarkan batasan 0-65, 66-75, 76-85, dan 86-100, kemudian kita masukkan di
range B1:B3 (array_batasan_data) sebagai berikut 65, 75, 85 (yang
terakhir tidak perlu dimasukkan). Lalu kita harus membuat array formula di
range C1:C4 dan memasukkan formula
=FREQUENCY(A1:A10,B1:B3).
Hasilnya kurang lebih seperti berikut ini:
|
MEDIAN
|
|
Penjelasan:
Mencari median (bilangan tengah) di dalam sekumpulan data
yang diberikan.
Syntax: MEDIAN(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
=MEDIAN(2,4,1,3,5)
menghasilkan 3.
|
MIN
|
|
Penjelasan: Mencari
bilangan terkecil dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
MIN(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
Jika range A1:A5
berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MIN(A1:A5)
menghasilkan 2.
|
GROWTH
|
|
Penjelasan:
Menghitung “nilai pertumbuhan” dengan menggunakan data yang sudah diketahui.
Karena fungsi GROWTH ini menghasilkan nilai berupa array,maka ketika
memasukkan fungsi ini, maka jangan lupa menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax:
GROWTH(y_diketahui,x_diketahui,x_dicari).
Contoh:
Kita kembali
membicarakan tentang perusahaan tempe RASA LANGIT™. Setelah sukses dalam
tahun-tahun terakhir, terkadang perusahaan masih tetap kewalahan untuk
menangani pesanan yang terus meningkat per bulannya. Untuk itulah, kita
sekarang sudah diangkat menjadi Marketing Director yang dituntut untuk bisa
membaca peluang pasar. Kita kemudian menyusun data penjualan tempe 6 bulan ke
belakang (bulan 11 – 16) sebagai berikut:
Lalu kita mengetahui
peluang pasar 2 bulan berikutnya (bulan 17 -18), kita bisa memasukkan array
formula di B8:B9 seperti berikut:
=GROWTH(B2:B7,A2:A7,A8A9),
sehingga kita akan mendapatkan bahwa peluang penjualan bulan ke-17 adalah
3201.967 (ribu) temped an bulan ke-18 adalah 4685.361 (ribu) tempe.
|
QUARTILE
|
|||||||||||||
Penjelasan:
Mencari kuartil (nilai paruh) tertentu dari sekumpulan data
yang diberikan. Kuartil diperlukan untuk menentukan 25% pemasukkan tertinggi.
Syntax:
QUERTILE(data,no_kuartil).
Contoh:
=QUARTILE({1,2,4,7,8,9,10,12},1)
menghasilkan 3.5.
|
MODE
|
|
Penjelasan:
Mencari modus (bilangan yang paling sering muncul) di dalam
sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
MODE(bilangan1,bilangan2,…).
Contoh:
=MEDIAN(5,6,4,4,3,2,4)
menghasilkan 4.
|
PERMUT
|
|
Penjelasan:
Menghitung banyak permutasi.
Syntax: PERMUT(jumlah_bilangan,jumlah_dipilih).
Contoh:
Dengan fungsi ini
kita bisa mengetahui banyaknya kendaraan bermotor yang memiliki nomor polisi
KT xxxx UV. Kita mengetahui bahwa nomor normal kendaraan bermotor adalah 4
angka dengan kombinasi angka 0 sampai 9 (sebanyak 10 angka). Maka kita bisa
memasukkan fungsi =PERMUT(10,4) dan hasilnya adalah 5040 kendaraan motor
|
Diposting oleh Mo_Moe's Blog di 08.39 0 komentar
0
komentar
MEMBUAT LEMBAR KERJA EXCEL
Pengenalan
Microsoft Excel
Microsoft Excel adalah suatu program
aplikasi pengolah angka dan data yang canggih dan memiliki fasilitas yang
mendukung bagi kantor atau instansi perusahan. Dengan menggunakan program pada
microsoft excel ini kita dapat mempermudah pekerjaan untuk mengolah angka,
data, menganalisa data dan memprediksikan data. Microsoft excel sering disebut
juga dengan program aplikasi spreedsheet (lembar kerja elektronik).
Membuat
lembar kerja excel
Langkah – langkah untuk membuat lembar kerja excel
adalah sebagai berikut :
1.
Klik Office Button > New.
2.
Pada Kotak Dialog yang muncul Pilih >> Blank Workbook > > Create.
3.
Untuk membuat workbook baru dari Templates, pilih pada
bagian kelompok Templates, KlikTombol Create.
4.
Pada windows yang muncul, letakkan kursor pada cell B2.
Kemudian ketikkanlah data seperti
contoh di bawah ini :
Kemudian setelah selesai
tampilannya sebagai berikut :
Diposting oleh Mo_Moe's Blog di 08.20 0 komentar
1 komentar
PENGGUNAAN FOOTNOTE
Definisi & Pengertian Umum Catatan Kaki / Foot Note
Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada
halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada
huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok.
Catatan kaki untuk artikel yang diambil dari internet, cantumkan nama
pengarang, judul artikel, tulisan online (dalam kurung) diikuti alamat
situsnya, seperti http:/ www.ed.gov./… yang memudahkan pembaca untuk mengakses
sumber tersebut.
Untuk
membuat foot note di Word 2007, dapat diikuti langkah-langkahnya sebagai
berikut :
1.
Letakkan kursor pada akhir kata atau kalimat
yang akan diberi footnote.
2.
Klik References >> klik Insert Footnote
3.
Ketikkan catatan atau isi dari footnote
tersebut.
4.
Maka dibelakang kata atau kalimat yang
diberi footnote akan muncul angka kecil, dan dibagian bawah halaman terdapat
angka dan keterangan yang telah anda berikan.
5.
Jika pointer diarahkan pada angka footnote,
maka akan muncul keterangan atau isi footnote tersebut.
Contoh hasilnya sebagai berikut :
6.
Lakukan hal yang sama untuk membuat footnote
selanjutnya, dan secara otomatis nomor footnote juga akan berubah sesuai dengan
urutan.
Diposting oleh Mo_Moe's Blog di 08.09 1 komentar
Best viewed on firefox 5+
Langganan:
Postingan (Atom)